4 hal pada manusia yang sulit dipecahkan

Menurut laporan Life Science Amerika Serikat, bahwa sejumlah besar misteri yang sulit dipecahkan dalam tubuh manusia terhimpun di dalam otak besar. Otak besar merupakan organ yang paling membingungkan, seperti misalnya hidup dan mati, kesadaran, tidur dsb, semua itu adalah misteri yang belum mampu dipecahkan manusia hingga saat ini.

1. Mimpi
Jika kita menanyakan soal yang sama pada 10 orang, apa yang menyebabkan kita bermimpi? Mungkin kita akan memperoleh 10 jawaban yang tidak sama. Ini dikarenakan misteri yang belum bisa dipecahkan ilmuwan saat ini. Teori pertama bahwa melalui rangsangan saraf informasi antar molekul otak besar menjalankan latihan terhadap otak besar selama mimpi berlangsung. Teori lainnya adalah orang-orang bermimpi akan tugas dan perasaan yang tidak sempat diperhatikan lagi, dalam proses demikian bisa membantu kita memperkuat ingatan dan pikiran. Umumnya, ilmuwan setuju dengan pengertian bahwa “mimpi bisa terjadi saat tidur sebentar”.

2.Tidur
Dalam sepanjang hidup manusia sedikitnya menghabiskan seperempat waktunya untuk tidur. Tidur sangat vital bagi keberlangsungan hidup makhluk menyusui, termasuk manusia.
Dua kondisi selama tidur berlangsung yakni masa tidur penuh (aktivitas bola mata melambat), saat demikian aktivitas metabolisme otak melambat; dan masa tidur sebentar (saat demikian bisa bermimpi), saat demikian aktivitas otak sangat dinamis.
Menurut ilmuwan bahwa tidur dalam masa sepenuhnya dapat membuat tubuh kita istirahat, menjaga stamina, seperti tidurnya binatang. Tidur dalam masa sebentar dapat membantu membentuk sesuatu yang diingat, namun, pengertian ini belum dibuktikan.

3.Halusinasi
Diperkirakan sekitar 80% orang yang diamputasi pernah mengalami perasaan tersiksa, stres, keinginan, kehangatan dan lain-lain perasaan. Orang yang mengalami fenomena demikian, selalu merasa anggota tubuh yang dipotong masih eksis. Sebuah penjelasan berpendapat, daerah saraf yang terpotong membentuk hubungan yang baru dengan sumsum tulang belakang, dimana anggota tubuh yang kurang seolah-olah masih ada, terus mengirim sinyal ke otak besar. Kemungkinan lainnya, otak besar adalah sebuah “kawat” transmisi, dia mengendalikan tubuh yang cacat bagaikan memperlakukan tubuh yang sempurna tanpa cacat. Ini berarti otak besar tetap menyimpan kendali ketika anggota tubuh masih dalam keadaan utuh dan sempurna.

4.Tertawa
Tertawa adalah salah satu perilaku manusia yang paling sulit dimengerti. Saat kita tertawa, ada tiga bagian otak besar kita menjadi dinamis yakni: daerah dalam kekuasaan pikiran, dia membuat Anda mendapatkan banyolan (tertawa); daerah gerakan mendorong otot Anda bergerak; daerah emosi (perasaan) membuat kita menyunggingkan senyuman.
Perintis peneliti humor John Morryer mendapati fakta bahwa suara tawa adalah sebuah reaksi yang sangat menarik terhadap cerita yang menyalahi kebiasaan. Dan pengertian lainya menganggap tawa sebagai sebuah saluran yang mengirimkan informasi “menarik (lucu)” kepada orang lain. Dengan demikian tampak jelas: tertawa membuat perasaan kita lebih baik.

Arsitektur Sistem Pakar

Arsitektur sistem pakar dapat dilihat pada gambar di bawah ini dimana sebuah sistem pakar terdiri dari tiga modul utama, yaitu: knowledge base, working memory dan inference engine yang merupakan bagian utama dari sebuah sistem pakar. Sedangkan bagian-bagian selain ketiga komponen utama itu adalah : user interface, developer interface, explanation facility, dan external programs.

Keterangan :

a. Knowledge base adalah representasi pengetahuan dari seorang atau beberapa pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah. Dalam hal ini digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada komputer. Knowledge base ini terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rules.

b. Inference engine merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini yang menganalisis suatu masalah tertentu dan kemudian mencari solusi atau kesimpulan yang terbaik.

c. Working Memory merupakan tempat penyimpanan fakta-fakta yang diketahui dari hasil menjawab pertanyaan.

d. User/developer interface. Semua software pengembangan sistem pakar memberikan interface yang berbeda bagi user dan developer. User akan berhadapan dengan tampilan yang sederhana dan mudah sedangkan developer akan berhadapan dengan editor dan source code waktu mengembangkan program.

e. Explanation facility memberikan penjelasan saat mana user mengetahui apakah alasan yang diberikan sebuah solusi.

f. External programs. Berbagai program seperti database, spreadsheets, algorithms, dan lainnya yang berfungsi untuk mendukung sistem.

Pengertian Representasi Pengetahuan

suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.

Kategori & Representasi Pengetahuan

Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :

1. Rule-Based Knowledge

Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan

2. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame

3. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses)

4. Case-Base Reasoning

Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases)

Category: 0 komentar

Istilah Pada Pemrograman Grafik

· Graphics adapter adalah rangkaian elektronik khusus untuk menampilkan gambar dilayar, rangkaian ini terletak didalam card yang ditancapkan ke lubang-lubang (slot) yang berhubungan dengan rangkaian elektronik utama komputer.

· Graphics driver adalah suatu sistem operasi yang dapat mengenal dan mengen-dalikan suatu adapter tampilan tertentu. Graphics driver pada perangkat lunak Pascal biasanya tersimpan dalam berkas-berkas yang berakhiran *BGI. (Borland Graphics Interface).

· Resolotion atau mode daya-pisah adalah ketelitian yang dapat ditampilkan pada layar. Resolusi 640x480 artinya dapat ditampilkan 640 titik piksel pada suatu baris (kiri-kekanan) dan 480 titik piksel pada lajur atas-bawah.

· Pixel ( picture element ) atau unsur gambar ada juga yang menyebut dengan pel adalah sebuah titik(noktah) seperti dalam pelajaran geometri atau persegi panjang kecil yang tinggi dan lebar tidak sama. Sehingga jika digambar bujursangkar dengan sisi – sisi 25 piksel maka didapatkan persegi panjang dengan sisi mendatarnya lebih kecil. Untuk mengatasi ini dikenalkan dengan istilah Aspect ratio.

· Aspect ratio adalah suatu perbandingan tinggi : lebar suatu piksel.

· Memory-mapped graphic setiap piksel yang ditampilkan di layar, adalah cermin dari nilai-nilai yang terdapat dalam suatu lokasi memori komputer. Jadi untuk menghapus , menampilkan dan mengganti warna suatu piksel kita harus memanipulasi nilai dalam memori tertentu . Keadaan ini disebut dengan memory-mapped graphic .

· Unit (pada perangkat lunak Pascal under DOS) adalah kumpulan deklarasi jenis data ( type), konstanta, variabel, prosedur dan fungsi tertentu, yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga tampak oleh compiler sebagai code yang sudah dikompilasi. Unit bawaan pada perangkat lunak Pascal anara lain Dos, Crt, Printer dan Graph.

· Toolbox atau kotak peralatan adalah kumpulan source program yang menjadi dasar pembuatan aplikasi tertentu. Sebelum adanya Toolbox jika seseorang ingin membuat aplikasi tertentu ia harus membuat sendiri rutin-rutin pengelolaan berkas dan record.

· Atribut adalah menjelaskan bagaimana suatu output primitif tertentu ditampilkan. Hal ini termasuk spesifikasi intensitas, warna, jenis garis, lingkaran, dan lain-lain.

· Bitmap font

Adalah metode sederhana bitmap menggunakan pola grid dengan bentuk segiempat, karakter yang menggunakan metode ini disebut dengan bitmap font.Grid dari karakter dipetakan pada posisi frame-buffer, bit yang mempunyai nilai 1 berhubungan dengan tampilan pixel pada monitor.

· Bitmap image

Setiap titik dari gambar dipetakan ke satu atau lebih bit dalam memori komputer. Image yag di simpan dan ditampilkan dengan cara yang sama diseut bitmapped image atau bitmape.

· Bitmap program

Bitmap program juga disebut paint program menyimpan image seperti apa yang ditampilkan pada layar, yang merupakan array dari titik kecil dengan bentuk persegi empat. Bila gambar diedit, pengontrolan warna tiap pixel dapat dilakukan langsung.

· Clipping

Prosedur yang mendefinisikan bagian gambar, baik didalam maupun diluar suatu bidang tertentu hal ini yang d isebut Glipping (pemotongan).

· Clipping window

Adalah bidang dimana gambar di-clip(dipotong)


Category: 0 komentar

Seni Pertunjukan

Selain periodisasi kesenian yang telah di bahas minggu lalu, di kenal juga adanya seni pertunjukan. Seni pertunjukan di sini mulai dikenal oleh bangsa Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa ke tanah air.Menurut Edi Setyawati “Seni Pertunjukan” adalah sesuatu yang berlaku dalam waktu. Suatu lokasi mempunyai artinya hanya pada waktu suatu pengungkapan seni berlangsung disitu. Hakekat seni pertunjukan adalah gerak, adalah perubahan keadaan. Karena itu substansinya terletak pada imajinasi-imajinasi serta prosesnya sekaligus. Suatu daya rangkum adalah sarananya, suatu cekaman rasa adalah tujuan seninya, keterampilan teknis adalah bahannya. Contoh dari seni pertunjukan diantaranya drama, teather dan tari.
Dalam bahasa Yunani kata drama ditulis draomai yang artinya berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya: dan “drama” berarti: perbuatan, tindakan. Selain pengertian tersebut drama juga berarti adalah komunikasi, situasi, action yang menimbulkan perhatian, kehebatan dan ketegangan pendengar dan penonton. Menurut Moulton, drama adalah “hidup yang di lukiskan dengan gerak. Dalam arti sempit: drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media percakapan, gerak dan laku dengan atau tanpa dekor (layer dan sebagainya), didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa. Setelah kemerdekaan tanah air banyak muncul perkumpulan drama amatir, baik itu kaum awam, setengah awam, maupun ahli. Sedangkan masalah mengenai drama akan berkisar pada hal-hal berikut: pertama, naskah. Pementasan yang berulang-ulang dirasa kurang adanya sentuhan repertoar asing. Maka naskah ditambah dengan bumbu repertoar asing dalam proses salinan dan saduran. Kedua, pemain: banyak mengalami kegagalan. karena kurang latihan atau hanya ingin jual tampang plus minimnya usia dan pengalaman, menjadi hambatan bagi pementasan. Ketiga, stage: di Indonesia telah bermunculan berbagai gedung pertunjukan. Di sini peran dari tempat teater akan menentukan watak pertunjukan itu. Keempat, penonton: masyarakat cukup mempunyai minat. Hal ini yang mendorong munculnya berbagai perkumpulan drama.
Secara estimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium). Dalam arti luas: teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang, ketoprak, ludruk, srandul, membai, randai, mayong, arja, rangda, reog, lenong, topeng, dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya. Sedangkan untuk bentuk-bentuk teater, antara lain:
  1. Yang lahir dalam lingkungan desa: kegiatannya terikat erat oleh persoalan kehidupan sehari-hari didesa, yaitu adat dan agama. Contoh: pada kehidupan teater Bali.
  2. Yang lahir di Keraton: pertunjukan dilakukan pada upacara-upacara tertentu dan pelakunya adalah keluarga bangsawan.
  3. Yang tumbuh di kota-kota: ia lahir dari kebutuhan yang timbul dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dari kebutuhan baru.
  4. Yang diberi predikat madern atau kontemporer: ia menampilkan peranan manusia bukan sebagai tipe namun sebagai individu.
Menurut RMA. Harymawan, di Indonesia terdapat sejarah naskah dan pentas, antara lain:
  1. Sebelum Abad ke-20: tak ada naskah dan pentas. Yang ada ialah naskah cerita rakyat dan kisah yang turun-temurun disampaikan secara lisan oleh ayah kepada anak. Drama-drama rakyat, istana, keagamaan, di arena, di bawah atap atau lapangan terbuka
  2. Permulaan Abad ke-20: karena pengaruh drama barat dan cara pemanggungannya (staging), timbul bentuk-bentuk drama baru: komedi stambul/ istana/ bangsawan, tonil opera, wyang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain. Tidak menggunakan naskah (improvisatoris), tetapi menggunakan pentas: panggungnya berbingkai
  3. Zaman Pujangga Baru: muncul naskah drama asli yang dipakai oleh pementasan amatir. Rombongan professional tidak menggunakannya.
  4. Zaman Jepang: sensor Sendebu sangat keras, diharuskan menggunakan naskah. Rombongan professional terpaksa belajar membaca. Perkumpulan amatir tidak kaget karena terdiri atas kaum terpelajar. Bagi para professional merupakan kemajuan, namun sayang karena keinsyafan.
  5. Zaman Kini: rombongan professional membuang naskah kembali. Organisasi amatir setia pada naskah, sayang sering mengabaikan pengarang, penyadur atau penyalinnya.
Selain drama jenis seni pertunjukan lain adalah seni tari. Tari tradisional kerakyatan yang berkembang di Jawa ada 4 kelompok yaitu:
1. Tari Jathilan
Merupakan gaya seni tari kerakyatan yang sangat sederhana, tidak begitu rumit, bersifat spontan serta berhubungan dengan ritual. Pada nantinya dengan sebutan “ndadi” pemain akan menari diluar kesadarannya. Menurut mereka, penari kemasukan roh yang ikut menari. Biasanya pemain yang sedang “ndadi” sering diberi jenis-jenis makanan, seperti padi, rumput, bunga, pecahan kaca, dan sebagainya, sehingga perbuatannya bersifat supranatural.
2. Tari Tayub
Tari ini bersangkutan dengan upacara kesuburan, baik untuk kesuburan tanah maupun kesuburan manusia. Komposisi tari tayub yang diperagakan oleh penari wanita disebut ledhek dan penari laki-laki disebut pengibing, menari-nari bersama analog dengan hubungan antara benih dengan tanahnya, sehingga hubungan laki perempuan pada tari tayub secara magi simpatetis dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
3. Tari Slawatan
Awalnya tarian ini lebih banyak menggunakan posisi duduk dengan gerakan-gerakan sederhana sambil menyanyikan lagu-lagu yang berisikan syair-syair yang mengagungkan Allah dan Nabi Muhammad SAW. Tetapi dalam perkembangannya tari ini dipadukan dengan gerakan pencak silat. Contoh Tari Kobrasiswa, Badui, Angguk, dan Trengganon.
4. Tari Jenis Dramatari Rakyat
Tarian ini didasari oleh semacam upacara ritual adalah wayang topeng. Topeng yang semata-mata sebagai penutup muka atau mask sebenarnya merupakan tipologi suatu karakter jiwa manusia maupun jenis-jenis binatang. Bentuk-bentuk topeng itu dianggap memiliki jiwa yang sampai sekarang masih berpengaruh terhadap masyarakat.
Dengan perkembangan jaman banyak tarian daerah yang mulai ditinggalkan. Maka banyak hal yang dilakukan untuk melestarikan tari tradisional tersebut. Beberapa peristiwa yang patut dicatat sehubungan dengan usaha-usaha mengembangkan seni tari melalui jalur kegiatan pendidikan formal adalah:
1. Dekade 1950-1960
Dialog yang terjadi antara seniman-seniman pada Jawatan Kebudayaan tidak sempat berkembang karena sikap seniman yang nampaknya kurang menghendaki pengelolaan kesenian sebagai kegiatan studi di perguruan tinggi ke arah pendidikan kesarjanaan.
2. Dekade 1960-1970
Konservatori Tari Indonesia berdiri dalam program tiga tahun setingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas.Sedangkan Akademi Seni Tari Indonesia berdiri di Yogyakarta disusul pendirian ASTI di Bali dan di Bandung. Semua sekolah seni tari ini di bawah pengelolaan Dirjen Kebudayaan.
3. Dekade 1970-1980
Pengelolaan Sekolah dan Akademi tari kemudian dialihkan kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, sedangkan ASTI kepada Dirjen Pendidikan Tinggi.
4. Dekade 1980- ...
Pemantapan akademi-akademi kesenian untuk dikembangkan sebagai bagian dalam wadah Institut Kesenian Indonesia untuk memberkan kemungkinan perkembangan lebih luas dan tingkat yang lebih lanjut. Selain itu juga mulai dibukanya program Diploma kependidikan pada Insititut Keguruan dan Ilmu Pendidikan seperti di Yogyakarta, Surabaya, dan Solo.
Dari kenyataan tersebut di atas, tampaklah bahwa pendidikan tinggi tari tidaklah terkait secara langsung dengan Universitas/Institut dalam program kesarjanaan, sehingga studi tari yang berkembang melalui disiplin-disiplin ilmu sosial maupun humaniora tidak dapat berkembang. namun, bagaimanapun juga, upaya-upaya untuk menyelenggarakan kegiatan berseni tari dalam jalur formal merupakan langkah baru guna melestarikan seni tari di Indonesia.
Category: 0 komentar