undefined undefined
Windows 7 yang dirilis oleh Microsoft sejak kemarin, membuat beberapa kompetitornya ketar-ketir. Namun, yang ketakutan itu justru datang dari perusahaan layanan browser. Lho kenapa?
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/05/07/55/217561/kompetitor-ketakutan-windows-7-dirilis
undefined undefined
|
Anda bisa menggunakan software seperti Seven Transformation Pack. Software ini akan mengonversikan sistem berbasis Windows XP agar tampak sama dengan Windows 7. Selain itu, aplikasi ini juga bisa mensimulasikan beberapa fitur sistem operasi pengganti Vista tersebut.
Seperti VIVAnews kutip dari situs produsen pembuatnya, yakni Windows X, 11 Mei 2009, Anda tidak perlu membeli Windows 7 atau aplikasi pihak ketiga jika hanya ingin menikmati user interface sistem operasi itu. Transformation pack ini akan melakukannya untuk Anda dan tidak perlu mengeluarkan biaya.
Cara kerjanya, aplikasi ini akan menambahkan beberapa theme, mengganti icon, skin, dan toolbar, serta menukar sejumlah file-file sistem. Selain XP, Windows Server 2003 juga bisa diubah tampilannya menjadi serupa Windows 7. Setup Screen, Welcome Center, menu Configure User Account, Boot Screen, Windows Login, dan fitur WinFlip milik Windows 7 juga bisa Anda nikmati. Tertarik? Silakan cari informasi lebih lanjut di sini.
undefined undefined
Para ilmuwan yang sangat penasaran dengan tornado, mengulik lebih dalam salah satu fenomena alam yang sangat menakjubkan sekaligus membahayakan tersebut dengan mengadakan eksperimen pencarian tornado yang sangat canggih.
Eksperimen yang dijuluki VORTEX2 (Verification of the Origins of Rotation in Tornadoes Experiment 2) merupakan eksperimen terbesar dan paling ambisius yang pernah dilakukan para ilmuwan dalam meneliti fenomena tornado, demikian keterangan yang dikutip dari CNN, Jumat (15/5/2009).
VORTEX2 yang dilaksanakan pada 13 Juni lalu di Oklahoma dan sekitarnya ini melibatkan hampir 100 orang ilmuwan dan mahasiswa dari berbagai Universitas dan Institusi Riset.
"Temuan penting dari ekperimen VORTEX2 adalah faktor yang paling bertanggung jawab menyebabkan terjadinya tornado," kata Stephan Nelson, direktur program NSF Physical and Dynamic Meteorology.
Pada saat eksperimen dimulai, tim peneliti tak perlu menunggu lama untuk menemukan target penelitian mereka. Badai tornado datang mengitari empat daerah bagian di Midwestern, menewaskan tiga orang di utara Missouri, dan menyapu lusinan rumah dan bangunan nyaris tanpa sisa.
Para peneliti badai tersebut kemudian mempelajari bagaimana dan kapan badai tornado terbentuk dan mengapa beberapa badai kencang lainnya tidak menghasilkan tornado. Mereka berharap temuan dari beragam pertanyaan mengenai tornado ini dapat membantu meningkatkan tingkat kewaspadaan menghadapi badai mematikan ini.
"Kemajuan terbaru dalam pengetahuan mengenai tornado ini menggambarkan contoh lebih detil mengenai bentuk, temperatur, dan tingkat kelembaban tornado. Segala temuan ini akan menghantarkan kita untuk lebih memahami bagaimana tornado terbentuk dan bagaimana mereka dapat diprediksi lebih akurat," kata Nelson.
Hasil temuan VORTEX2 dihadirkan pada presentasi ilmiah di Penn State University. Dalam konferensi ini dikemukakan juga rencana eksperimen VORTEX berikutnya yang dijadwalkan 1 Mei hingga 15 Juni 2010 nanti.
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/05/15/56/220017/ilmuwan-berhasil-tangkap-tornado/ilmuwan-berhasil-tangkap-tornado
undefined undefined
Sebagian besar seniman lukisan rupa umumnya berpendapat bahwa anggota tubuh tersulit untuk digambar adalah tangan.
Hal ini nampaknya berlaku juga dalam pembuatan robot. Umumnya, bagian tangan robot hanya dapat melakukan gerakan yang kaku. Namun pengembangan teknologi robot oleh para mahasiswa dari Robotics and Mechanisms Laboratory (RoMeLa) di Virginia Tech menghasilkan sebuah robot tangan yang bisa bergerak dengan luwes layaknya tangan manusia.
Robot tangan yang luwes ini diberi nama RAPHaEL yang merupakan singkatan dari Robotic Air-Powered Hand with Elastic Ligaments. RAPHeL dapat menggenggam bola lampu dan sebutir telur dengan lembut dan luwes, sehingga bola lampu dan telur tersebut tidak pecah.
"Robot ini merupakan karya yang sangat menarik dengan metode penggerak jari yang sangat sederhana dan elegan," kata dosen pembimbing lab, Dennis Hong.
National Geographic, Rabu (13/5/2009) melansir, RAPHaEL terhubung dengan tangki udara. Cara kerjanya, operator robot akan mengontrol tekanan udara untuk menggerakkan setiap jemari robot.
Tekanan udara yang rendah akan meringankan cengkraman, sementara tekanan udara tinggi akan membuat robot menggenggam sebuah benda dengan erat.
Namun yang membuat RAPHaEL unik adalah gerakan setiap jemari tidak dikontrol secara individual atau secara satu per satu, melainkan digerakkan keseluruhan dengan satu alat penggerak atau motion activator। Dengan penggerak ini setiap jemari robot dapat bergerak bersamaan sesuai dengan gerakan yang diinginkan.
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/05/13/56/219326/robot-tangan-luwes-menggenggam-bola-lampu
undefined undefined
Organisasi kesehatan dunia WHO� membantah teori yang dikemukakan seorang ilmuwan Australia, mengenai isu bahwa virus H1N1 menyebar akibat kesengajaan yang diciptakan dalam eksperimen laboratorium.
"Bukti yang kami temukan mengungkapkan bahwa flu babi terjadi murni karena penyebaran virus, bukan virus yang berasal dari eksperimen laboratorium," kata Dr Keiji Fukuda yang berbicara selaku Asisten Direktur Umum Kemanan Lingkungan dan Kesehatan WHO.
Xinhua, Jumat (15/5/2008) melansir, WHO membuat kesimpulan setelah mengadakan diskusi dan penilaian bersama dengan para ilmuwan. Hasil kesimpulan ini juga melibatkan kolaborasi dengan organisasi pangan dan agrikultur dunia FAO serta organisasi kesehatan hewan dunia OIE.
"Ilmuwan yang mengungkapkan isu tersebut membuat hipotesis yang sangat serius. Namun setelah diteliti dan didiskusikan lebih lanjut, kami menyimpulkan bahwa hipotesi itu tidak benar-benar didasari penganalisaan yang akurat dan menyeluruh," kata Fukuda.
Kemarin, ilmuwan Australia bernama Adrian Gibbs membeberkan beberapa bukti yang mengungkapkan bahwa virus H1N1 merupakan virus yang menyebar akibat kecelakaan pada saat membuat vaksin di laboratorium.
Pernyataan ini sempat menggegerkan dunia kesehatan, namun bagaimanapun apa yang dikemukakan oleh Gibbs kemarin masih merupakan dugaan sementara.
WHO rupanya cepat tanggap dalam merespon desakan masyarakat untuk mengadakan penelitian lebih ronci terkait dugaan ini dan segera mengumumkan hasilnya ke publik.
Kemarin, Gibbs pun mengatakan bahwa dirinya sangat siap seandainya dugaan yang dikemukakannya ternyata salah। Namun menurutnya yang terpenting adalah pihak berwenang bisa memberikan keterangan yang jelas mengenai penyebaran virus ini.
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/05/15/56/220168/who-bantah-flu-babi-akibat-kecelakaan-lab
undefined undefined